Apa Itu Pencurahan Roh Kudus?
Melalui
Sakramen Baptis dan diteguhkan dalam Sakramen Krisma, setiap orang
Kristen menerima Roh Kudus. Tujuannya adalah supaya mereka mengalami
hidup yang baru yaitu hidup dalam Roh Kristus sendiri. Tetapi realitas
yang sering ditemui, banyak orang Kristen yang tidak hidup
sungguh-sungguh dalam imannya, dalam arti Roh Kudus yang telah
diterimanya melalui sakramen itu tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Padahal Roh Kudus memiiki peranan yang amat penting dalam
hubungan manusia dengan Allah, seperti yang diakui dalam berbagai
literatur asketik dan mistik. Roh Kudus adalah pemimpin dalam pengalaman
ini. Akibatnya banyak orang yang mengalami peran Roh Kudus hanya dalam
teori atau rasio saja, tidak dapat sungguh merasakan bahwa Dia adalah
Roh Allah yang hidup.
Melalui
acara Pencurahan Roh Kudus yang yang dapat kita temukan sebagai acara
pokok dan bagian hakiki dari Pembaruan Karismatik, ingin mewujudkan
kerinduan untuk sungguh mengalami kehadiran Roh Allah yang hidup ini.
Doa pencurahan Roh Kudus bukan untuk menggantikan atau menunjukkan
ketidakpercayaan pada sakramen, khususnya Sakramen Baptis dan Sakramen
Krisma, melainkan mengaktualisasikan sepenuhnya rahmat sakramen,
sehingga Roh Allah dapat membawa orang kepada hidup doa, wawasan dan
tingkah laku yang baru. Hal ini dapat terjadi karena adanya pelepasan
kuasa Roh Kudus, yang sebenamya sudah hadir melalui sakramen, tetapi
tidak dapat bekerja sepenuhnya mengarahkan manusia. Biasanya penyebab
dan tidak terjadinya secara penuh kuasa Roh Kudus adalah karena
unsur-unsur dari manusia itu sendiri. Misalnya ada dosa yang menghalangi
karya Roh Kudus, atau adanya luka batin, dendam dan sebagainya. Oleh
karena itu, sebelum diadakan doa Pencurahan Roh Kudus, orang yang mau
didoakan harus mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, khususnya
persiapan batin.
Ada beberapa persiapan dasar yang harus dilakukan setiap orang yang akan didoakan Pencurahan Roh Kudus.
- Persiapan pertama adalah pengetahuan yang benar akan apa dan bagaimana sebenarnya Pencurahan Roh Kudus itu. Hal ini diperlukan supaya akhirnya orang itu tidak menganggap Pencurahan Roh Kudus sebagai puncak pengalaman dalam hidup Kristen. Pencurahan Roh Kudus hanya membantu dirinya untuk mengaktualisasikan rahmat sakramen yang masih terpendam, walaupun sebenarnya sudah ada dalam dirinya. Pengetahuan yang benar tentang Pencurahan Roh Kudus ini dapat diperoleh melalui Retret Awal atau melalui Seminar Hidup Baru dalam Roh yang banyak diselenggarakan di banyak tempat. Dalam berbagai penjelasan sebelum diadakan Pencurahan Roh Kudus, kita akan diarahkan untuk mengimani janji Yesus, bahwa Dia akan membaptis kita dengan Roh KudusNya. Iman akan janji mi merupakan syarat mutlak supaya akhirnya melalui Pencurahan Roh Kudus, Roh Kudus sungguh dapat mengalirkan rahmatNya seara berlimpah. Karena dengan iman itu, kita akan sungguh berharap dan merindukannya.
- Syarat lain yang harus kita penuhi sebelum Pencurahan Roh Kudus adalah kita harus mempersiapkan batin kita melalui pertobatan dan penolakan secara tegas akan dosa dan lebih rindu untuk berbuat lebih baik. Untuk mendukung persiapan ini, sebelum diadakan doa ini, biasanya kita dianjurkan untuk menerima Sakramen Tobat dan membarui Janji Baptis. Dengan melaksanakan berbagai persiapan di atas, kita lebih mudah memiliki keinginan akan hidup dalam Roh dan membuka diri akan kepenuhannya. Doa Pencurahan Roh Kudus dilakukan bersama-sama dengan mereka yang sudah pernah mengalaminya. Tetapi, pertama-tama yang berdoa adalah yang ingin menerima Pencurahan Roh Kudus, sedangkan saudara-saudara yang lain hanya mendukung permohonan itu kepada Tuhan
Buah-Buah Pencurahan Roh Kudus
Berdasarkan
pengalaman tiap orang yang sudah berdoa untuk pencurahan Roh Kudus,
banyak buah nyata yang dapat mereka alami yang semakin mendekatkan
hubungan mereka dengan Tuhan. Buah-buah itu antara lain:
- Adanya Kesadaran baru akan kehadiran Kristus. Buah pertama yang dapat dirasakan secara nyata adalah kesadaran baru akan kehadiran Kristus dalam hidup kita sendiri. Kalau dulu mungkin kita hanya mengimani bahwa Kristus hadir, sekarang kita bukan hanya mengimani, tetapi juga merasakan secara nyata bahwa Tuhan hadir bersama kita, menyertai kita setiap saat. Selain itu, kita juga memiliki kesadaran baru akan kehadiran Kristus dalam Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat. Sakramen-sakramen adalah tanda kehadiran Allah atau simbol representatif Allah. Sebagai tanda, Sakramen bukanlah sekedar tanda seperti tanda tanda lalu-lintas, tetapi sebagai tanda yang sungguh-sungguh menghadirkan Allah, sehingga disebut simbol representatif. Maka dengan menerima Sakramen, sebenarnya kita menerima Allah sendiri dalam hidup kita. Karena Pencurahan Roh Kudus, kita dapat sungguh menghayati kehadiran Allah dalam Sakramen, baik dengan pikiran maupun dengan hati yang penuh cinta dan irnan. Tidak sekedar dihayati dalam teori dan pikiran saja.
- Dibawa kepada hidup doa yang mendalam. Buah yang lain dan Pencurahan Roh Kudus adalah kita dibawa ke dalam hidup doa yang mendalam. Berdasarkan kesaksian dan mereka yang sudah menerima Pencurahan Roh Kudus, mereka merasa adanya suatu kelaparan yang mendalam akan doa. Mereka merasa diajak untuk selalu berdoa, didorong untuk mencari waktu dan tempat untuk berada sendirian dengan Tuhan. Sebelum mengalami Pencurahan Roh Kudus, mereka mungkin merasa enggan dan sulit untuk berdoa, sekarang justru seakan-akan didorong untuk berdoa dan semakin mendekatkan din dengan Tuhan.
- Menemukan suatu sikap yang baru terhadap Kitab Suci. Buah ketiga ini merupakan buah yang diakui banyak kalangan dalarn hidup Gereja sebagai buah nyata yang positif dan Pencurahan Roh Kudus. Kita harus mengakui bahwa dalam Gereja Katolik, sedikit sekali umat yang dekat dengan Kitab Suci. Dan sedikit yang dekat dan mencintai Kitab Suci, yang paling banyak dan antara mereka ternyata sudah mengalami Pencurahan Roh Kudus. Akibat dan Pencurahan Roh Kudus, Roh Kudus menjadi bebas bekerja dalam diri kita untuk mengarahkan kita untuk selalu mencari Tuhan dan kehendakNya. Salah satu cara untuk mengetahui kehendak Tuhan adalah dengan mencoba mengerti apa yang diajarkan-Nya melalui Kitab Suci. Karena rahmat Roh Kudus ini, kita akan memiliki ketertarikan secara baru terhadap Sabda Kristus dan dapat memandang Sabda itu sebagai pembirnbing dan penerang dalam hidup kita. Muncul keinginan dan kerinduan untuk selalu membaca Kitab Suci.
- Menemukan pertolongan yang baru dalam menjalani hidup sesuai dengan moral Kristen. Banyak kesaksian yang mengatakan, “Sebelum menerima Pencurahan Roh Kudus, kami harus berjuang keras untuk melawan kuasa kuasa dosa dan kebiasaan-kebiasaan jelek. Tetapi setelah mengalami-Nya kami merasa heran dan takjub karena merasa mampu mengatasi satu kelemahan dengan lebih mudah.
- Menemukan kemudahan-kemudahan baru dalam mempraktekkan buah-buah dari Roh Kudus. Buah lain dari Pencurahan Roh Kudus adalah kemudahan untuk hidup secara baru yang diwarnai oleh buah-buah Roh Kudus, yaitu: cinta kasih, kesabaran, dan sebagainya. Misalnya: kesiapan dan kemudahan untuk mengampuni orang yang sudah menyakiti kita. Padahal mungkin sebelumnya sulit sekali untuk melakukan hal yang serupa. Atau contoh lain, kalau misalnya dulu kita mempunyai sifat yang pemarah, mudah tersinggung, setelah Pencurahan Roh Kudus menjadi lebih sabar dan tidak mudah tersinggung lagi.
- Bertumbuh dalam persatuan dengan Allah. Setiap manusia dipanggil untuk mencapai kesempurnaan hidup, yaitu persatuan dengan Allah. Tetapi tidak banyak orang yang tahu dan sadar akan tujuan yang luhur ini. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka merasa dan melihat Allah sebagai sesuatu yang jauh dan abstrak. Kini melalui Pencurahan Roh Kudus, kita akan mengalami Allah sebagai Pribadi yang hidup, dapat dialami kehadiran-Nya dan sangat dekat sekali dengan kita. Pengalaman doa didorong oleh kerinduan dan cinta akan membawa pribadi kita kepada suatu hubungan pribadi dengan seluruh pribadi Tritunggal.
Jadi
melalui Pencurahan Roh Kudus kita dibawa pada suatu pengalaman
keagamaan, artinya bahwa seluruh imajinasi, memori dan perasaan, rasio
dan kehendak disentuh oleh tindakan Allah. Berbagai buah Pencurahan Roh
Kudus di atas, ternyata memiliki kesamaan dengan buah-buah karya Roh
Kudus dalam Kitab Suci, khususnya dengan buah baptis dalam Roh Kudus,
misalnya dalam Kis 10 : 44 - 48 yang menceritakan pertobatan Kornelius
melalui Petrus. Dalam perikop ini, Petrus menyebutkan bahwa Kornelius
telah dibaptis dalam Roh Kudus dan mengalami buah-buah yang nyata yaitu
berbicara dalam Bahasa Roh dan memuji Allah. Petrus mempertanggung
jawabkan kebenaran hal ini di depan para rasul di Yerusalem (bdk. Kis
11: 16-17).
Kemudian
Paulus dalam ajarannya mengatakan bahwa Kristus telah mengaruniakan
kepada umat, suatu hidup yang baru dan Roh-Nya berkomunikasi dengan
mereka secara dinamis karena Dia adalah Roh yang sangat berkuasa (bdk. 1
Kor 2: 4 dan Rm 15:3) dan Dia yang menolong manusia untuk berdoa (Rom
8:26). Dalam kehidupan menggereja sekarang, Pencurahan Roh Kudus
dimengerti sebagai doa permohonan iman yang sungguh-sungguh agar berkat
rahmat Baptis dan Krisma, hidup umat digairahkan dan dipenuhi dengan
kekuasaan Roh Kudus. Dalam peristiwa mi, orang dapat betul-betul
mengalami kasih Allah secara mendalam sekali.
0 komentar:
Posting Komentar
Harap Memberikan Komentar Dengan Menggunakan kata-kata yang Selayaknya Jangan SPAM Ya